Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Proyek PSN Jl Tol Seksi IV Kerjaan HKI Ternyata Tak Punya Izin Penggunaan Jalan Nes, Klaim Begini...

Selasa, 08 April 2025 | April 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-08T11:38:43Z

Ambarita.my.id, Jambi - Sudah berbulan-bulan Jl Nes mengalami kerusakan di sejumlah titik imbas proyek Jl Tol Baleno Seksi IV Tempino - Pijoan. Kondisi ruas jalan alternatif milik Pemprov Jambi tersebut kini rusak dan berlobang. Para pelintas pun harus berhati-hati, sementara warga setempat harus bersabar.


Mobilisasi angkutan material proyek Jl Tol Seksi IV yang jauh melebihi batas toleransi jalan, disinyalir menjadi faktor utama rusaknya Jl Nes. Dibalik hal itu, terungkap bahwa Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku pelaksana proyek Jl Tol Baleno Seksi IV ternyata belum sama sekali mengantongi perizinan terkait penggunaan Jl Nes.

Meski tak punya izin, Humas HKI Fauzi mengklaim bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Jambi hingga Balai Jalan terkait penggunaan Jl Nes.

"Kalau untuk jalan nes itu kita udah komunikasi dengan pihak PU dan Balai. Itu terkait pengunaan jalan nes," kata Humas HKI, Fauzi, Senin 7 April 2025.

Adapun komunikasi yang dimaksud Humas HKI tersebut berbentuk paparan  dari pihak HKI terhadap Dinas PUPR Provinsi Jambi. Yang pada intinya menurut pengakuan Fauzi, bahwa Jl Nes dipakai oleh pihaknya sebagai akses masuk material ke lokasi proyek.

"Jika ada kerusakan maka dilakukan perbaikan secara berkala. Nah secara ini udah terus dilakukan, sampai nanti selesai juga akan perbaikan. Karna ini jalan tol statusnya PSN, dimana kita juga perlu percepatan disitu. Sedangkan akses satu-satunya melalui jalan nes," ujar Fauzi.

Disinggung soal ketaatan pelaksana atas
ketentuan perizinan bagi penggunaan jalan, utamanya pelaksana proyek yang mesti mengantongi perizinan atas penggunaan jalan milik daerah sebagaimana ditegaskan dalam Permen PU No 20 tahun 2010 dan juga Perda Provinsi Jambi No 12 tahun 2021.

Fauzi tetap berdalih bahwa pihanya sudah berkomunikasi terkait penggunaan jalan tersebut. Dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kerusakan jalan, pihaknya melakukan perbaikan secara berkala.

"Kalau sejauh ini mungkin sudah sekitar 25 ribu kubik untuk perbaikan itu, cuman saya perlu data dari tim teknis," ujarnya.

Sementara Ketua Komisi 3 DPRD Provinsi Jambi Mazlan dikonformasi via WhatsApp belum merespons, begitu juga dengan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Jambi Wasis Sudibyo.

Soal klaim perbaikan tersebut, beberapa warga setempat tidak menyangkal. Namun mobilitas angkutan material proyek yang masif tampak jelas bikin kerusakan selalu timbul.

"Lobang-lobang tu ditamballah samo mereka, ya cuman dak lamo rusak lagi. Disini ditambal besok disana berlobang lagi. Gitu-gitulah," ujar salah seorang warga setempat.

Masyarakat setempat serta para pengguna jalan pun kini hanya bisa bersabar menunggu proyek jalan tol klir sebagaimana ditarget pada pergengahan 2025, dan menanti komitmen pertanggungjawaban dari pelaksana atas kerusakan yang ditimbulkan. (*)